Jumaat, 20 Jun 2014

LELANGIT HATI

Lelangit Hati
Oleh : md share abd ghani

Di hujung bebola mata
Ku lihat bebiru langit
Menghunjam lantai cahaya
Kedasar cintanya; sang samudera
Sedang di atas kepala
Mereka keduanya
Tidak jua bertegur sapa
Pelik dan tidak percaya
Alam sembunyikan rahsianya
Sedemikian rupa

Akulah lelangit itu
Memilih kejauhan
Untuk menafikan fakta
Ya akulah lelangit itu
Menghunjam rasa
Penuh keliru
Pada dunia yang aku tahu
Tidak pernah selamanya
Berada di telapak tanganku

Lobai5981: muka sauk
kpg labu lanjut

PUISI DARI LAPANGAN

Puisi Dari Lapangan
Oleh: md share abd ghani

Bilah bilah pelepahan palma
Meracik sinar sang suria
Diseperdua masa sang siaga

Deruan pesawat keras dan gawat
Tika mengganda kuasa
Mengusung jiwa sang kembara

Lipan besi berselang seli
Menyongsong sang siaga ke sisi
Sang kembara datang dan lagi pergi

Biru langit memaksa sang murba
Untuk mencari suaka
Di bawah lindungan palma

Lapangan ini kaku sekakunya
Selain deruan kuasa
Pesawat dan lipan teknologi

Dan sang siaga meracik aksara
Pada paparan peranti maya
Tentang laluan rasa dan masa

Lapangan alam bernyanyi
Dengan puisi dan elergi
Dimananya ada sunyi

Lobai: klia
sepang

BIARKANLAH SEPI

Biarkanlah Sepi
Oleh: md share abd ghani

Nyanyi rindu itu lagi menyepi
Semenjak bintang malam dirampas cahayanya
Oleh tegar malam yang kelat bukat
Dan kunang kunang muara tidak lagi hinggap diperdu malam

Aku masih terpenjara di situ
Dalam rusuk malam tanpa harap
Nanar dalam igau yang belum lena
Disakat resah dek kehilangan mimpi mimpi
Dan tatkala tenggekan sang pungguk mengambil tempatnya
Langit malam tidak lagi simpati menghampar purnama
Cuma sesekali datang cahaya terang dengan dendang sang guntur di hujung ufuk
Kabur pergi sepantas ia datang;

Sepoi pawana, menghadiahkan semerbak aroma
Harum sundal malam yang sedang berkemuncak kembangnya
Siapalah yang tidak terpana
Dengan aroma keras dalam teras yang mendesak sukma
Malam ini aku aturkan kata kata
Dalam kesendirian yang cuma ada aku, haruman malam dan bebintang yang tidak lagi bercahaya
Juga sebuah nyanyi rindu yang sepi

Gering rasanya hati mencari cahaya bebintangan
Dan novel mimpi yang ditamatkan akan kisahnya
Bersama sang kunang kunang muara
Tinggal harap dalam gelap bukat
Mengabjad di dalam diari hati

Akan ku tunggu sinsing fajar esok
Tanpa sinar bebintang dan sang kunang kunang
Biar sepi ini berlagu melompangi gering hati
Asalkan aku masih ingin sudi menanti
Berteman sepoi pawana yang mewadahkan aroma
Dari kembangan harum sundal malam

Biarkanlah....

Lobai5981: labohan dagang
kuala langat

ELEGI PEPOHON PALMA

Elegi Pepohon Palma
Oleh: md share abd ghani

Peranti itu berhenti
Dari menyambung diksi
Dan ucapanpun mati
Setakat di hujung jari

Tegang siaga yang tadi
Di panggang sang mentari
Berdetik curiga di hati
Merasa diri di ketepi

Pelepah palma rapi
Membendung tandan berisi
Sesekali terbebar sunyi
Disergah beburungan besi

Tanya di dalam hati
Langkah kemana pergi
Kembali kuperhati
Jawapan dari peranti

Resah gering hati
Kini kurawat sendiri
Tawa senduku kini
Tiada lagi dikongsi

Dan tatkala siaga terhenti
Kutinggalkan beburungan besi
Bersama benderang mentari
Mencari peruk tersunyi

Tinggallah pepohonan palma
Pamitku sebentar cuma
Jikalau esok ada
Kembali kita bersama

Lobai: charter field
klia

Khamis, 19 Jun 2014

DI ANTARA PIALA PIALA

Diantara Piala Piala
Oleh: md share abd ghani

Bahang juang
Di Arena Fonte Nova
Kumandang penuh gemilang
Di luar gelanggang
Ceritanya apa kurang
Marhaen berang
Mendepani sang seragam
Di jalanan

Ladeina de Fonte das Pedras
Tendangan balas berbalas
Mimpi negara tegas digalas
Lamanan ini tak punya belas

Tusukan setanggi Ramadhan
Merongga dengan perlahan
Sebuah piala lapangan
Tak akan apa apa
Untuk sang juara
Berbanding sebuah jaminan
Seperti yang dijanjikan
Marhaban ya Ramadhan!

Lobai: tmn impian putra
bangi

Ahad, 15 Jun 2014

ILTIZAM

Iltizam
Oleh: md share abd ghani

Akan kusingkirkan semua kebimbangan
Hingga ke penjuru yang ia tidak lagi mampu pergi
Selain dari berdepan dan berseteru denganku
Wajah demi wajah
Mungkin dengannya aku tidak lagi perlu
Untuk tunduk dan malu
Tika membicarakan hasrat mauku

Akan kuperisaikan wajah kejujuran
Naif; dalam lontaran bicara yang bakal aku tutur
Hingga dengannya aku pertahankan hubungan
Engkau dan aku
Kerna sesungguhnya kehadiranmu begitu memaknaiku
Aku senang begitu
Sungguh!

Akan ku qasyidahkan rentak perjuangan
Redha; berseragamkan kebenaran dan bersenjatakan keberanian
Istiqomah demi pencarian kepada diri dan Pencipta
Moga gugurku nanti biarlah seputih beningan salju
Dingin dalam rahab
Segar menanti Rabb
Akan ku buktikan andai aku masih disini...

Lobai: tebingan langat
banting