Tempua Dan Pohon Sena
Oleh: md share abd ghani
Petang yang tadi
Tika riadahku dipinggir kali
Entah mencari peluh berlari
Atau mencari akal bahan berperi
Tika lamunan melayang
Kubidik pohon sena diseberang
Tingginya bukan kepalang
Pastinya usianya tak terrbilang
Di pucuk pohon yang tegap
Tumpuan mata mula tertacap
Seekor tempua terbang hinggap
Akalku mula mengumpulkan ucap
Begitu pepohonan mencabar pelangi
Ibarat ilmu kita mengaji
Akan ada yang lebih tinggi
Menginjak kita dengan berani
Sungguh ilmu tempat berteduh
Tiada ia menentukan geruh
Sementelah lagi menetapkan jodoh
Selain Zat yang kita patuh
Dan tatkala tubuh mula berpeluh
Kutinggalkan kali dan juga keluh
Bersama langkah yang bersungguh
Dengan semangat yang makin utuh
Lobai: tmn impian putra
bangi
Isnin, 30 Disember 2013
Ahad, 29 Disember 2013
CATATAN DARI TIRAI BESI
Catatan Dari Tirai Besi
Oleh : md share abd ghani
Tirai besi dan wajah kelat
Mengakur karma negara berdaulat
Sebingkis titah membatas diri
Sesal kemudian tak berguna lagi
Belajarlah dari dalam jeriji
Akan arti nafsu nafsi
Makan bercatu dan selimut angin
Bisa membantumu berdisiplin
Ini rumah sementara
Selagi waran berkuatkuasa
Dalam kamar bicara
Kebenaran pasti menjelma
Ingatkanlah seperkara
Didalam kanun dunia
Kita tiada berdosa
Sehingga dibuktikan sebaliknya
Tirai besi dan setia sang siaga
Punya seribu rahsia
Untuk dikongsikan bersama
Selagi pintu taubat terbuka
Lobai: bilik kurungan
balai polis semenyih
Oleh : md share abd ghani
Tirai besi dan wajah kelat
Mengakur karma negara berdaulat
Sebingkis titah membatas diri
Sesal kemudian tak berguna lagi
Belajarlah dari dalam jeriji
Akan arti nafsu nafsi
Makan bercatu dan selimut angin
Bisa membantumu berdisiplin
Ini rumah sementara
Selagi waran berkuatkuasa
Dalam kamar bicara
Kebenaran pasti menjelma
Ingatkanlah seperkara
Didalam kanun dunia
Kita tiada berdosa
Sehingga dibuktikan sebaliknya
Tirai besi dan setia sang siaga
Punya seribu rahsia
Untuk dikongsikan bersama
Selagi pintu taubat terbuka
Lobai: bilik kurungan
balai polis semenyih
TELEKU
Teleku
Oleh: md share abd ghani
Aku ada disitu
Tatkala purnama merindu
Pada sepasang mata didedahanan kekabu
Dan kerlipan bebintang ikut berlagu
Dibuai malam nan syahdu
Dan aku masih disitu
Cuba mengundurkan waktu
Mencari kekuatan yang dahulu
Mencabar karma untukku
Untuk selalu mengendahkanmu
Biarpun kutahu
Keazamananku sekadar disitu
Aku ada disitu
Memakaikan sarung baldu
Melitupi ubun ubunku
Berteleku
Memohon keampunanMu
Lobai: tmn impian putra
bangi
Oleh: md share abd ghani
Aku ada disitu
Tatkala purnama merindu
Pada sepasang mata didedahanan kekabu
Dan kerlipan bebintang ikut berlagu
Dibuai malam nan syahdu
Dan aku masih disitu
Cuba mengundurkan waktu
Mencari kekuatan yang dahulu
Mencabar karma untukku
Untuk selalu mengendahkanmu
Biarpun kutahu
Keazamananku sekadar disitu
Aku ada disitu
Memakaikan sarung baldu
Melitupi ubun ubunku
Berteleku
Memohon keampunanMu
Lobai: tmn impian putra
bangi
Khamis, 26 Disember 2013
LELAKI DI LOBI
Lelaki Di Lobi
Oleh: mg share abd ghani
Tatkala termangu sendiri
Menanti temujanji dang suri
Bola mataku-tertambat ke
suatu penjuru
Seorang lelaki coreng pipi
Berwajah putih, kuning dan biru
Berkeluh kesah dan buru buru
Dipenjuru yang seterusnya
Sebuah skrin memancarkan aksi
Seorang badut menjual diri
Mengajar kanak kanak berseni
Menyanyi dan menari
Dan bagaimana berfantasi;
untuk hidup abadi, dinegeri pelangi
Sang lelaki berwajah ranggi
Rupanya menantikan dang suri
Sepertinya aku kesini
Deritanya cuma menunggu hari
Kembali ku memegun kaca televisi
Akhir warasku mengecam kini
Badut yang beraksi
Rupanya dihadapan ku berdiri
Lebih malang lagi
Melihat airmatanya mengalir kepipi
Surinya dikerumuni para tabib dan misi
Dalam kamar getir, waras diuji khuawtir
Sang badut mencongak memikir
Antara ketentuan dan takdir
Sang badut di kaca televisi
Dengan aksi tak kering gusi
Rupanya selama ini
Menjual keriangan hati
Yang tidak dia punyai...
Lobai: klinik hematologi
hospital ampang
Oleh: mg share abd ghani
Tatkala termangu sendiri
Menanti temujanji dang suri
Bola mataku-tertambat ke
suatu penjuru
Seorang lelaki coreng pipi
Berwajah putih, kuning dan biru
Berkeluh kesah dan buru buru
Dipenjuru yang seterusnya
Sebuah skrin memancarkan aksi
Seorang badut menjual diri
Mengajar kanak kanak berseni
Menyanyi dan menari
Dan bagaimana berfantasi;
untuk hidup abadi, dinegeri pelangi
Sang lelaki berwajah ranggi
Rupanya menantikan dang suri
Sepertinya aku kesini
Deritanya cuma menunggu hari
Kembali ku memegun kaca televisi
Akhir warasku mengecam kini
Badut yang beraksi
Rupanya dihadapan ku berdiri
Lebih malang lagi
Melihat airmatanya mengalir kepipi
Surinya dikerumuni para tabib dan misi
Dalam kamar getir, waras diuji khuawtir
Sang badut mencongak memikir
Antara ketentuan dan takdir
Sang badut di kaca televisi
Dengan aksi tak kering gusi
Rupanya selama ini
Menjual keriangan hati
Yang tidak dia punyai...
Lobai: klinik hematologi
hospital ampang
KULIAH SETERUSNYA
Kuliah Seterusnya
Oleh: md share abd ghani
Entah apa bahan
Untuk mimbar berpesan
Aku sedia menekunkan
Sesetia muazzin mendengarkan seruan
Dari corong kebenaran
Kuliah tengahari nanti
Jadi kerinduan di hati
Ruginya menjadi lelaki
Menguzurkan kesempatan yang ini
Lobai: tmn impian
bangi
Oleh: md share abd ghani
Entah apa bahan
Untuk mimbar berpesan
Aku sedia menekunkan
Sesetia muazzin mendengarkan seruan
Dari corong kebenaran
Kuliah tengahari nanti
Jadi kerinduan di hati
Ruginya menjadi lelaki
Menguzurkan kesempatan yang ini
Lobai: tmn impian
bangi
Isnin, 23 Disember 2013
KEMBALI
Kembali
Oleh: md share abd ghani
Aku kembali ke jalanan
Bak serigala rimba
Seragam dan siaga
Dengan kuku waja
Buatan luar negara
Aku kembali ke jalanan
Mendaulatkan nusa
Seusai libur keluarga
Sepekan di desa tercinta
Mempertemukan bonda
Dengan cucu cucunya
Kan kutangguhkan pesta
Juga kenduri kendara
Sahabat, jiran dan saudara
Demi sebuah siaga
Di jalanan ini
Kan kukutip sesuap nasi
Untung nasib diri
Semuanya disini
Aku selesa begini
Melihat dan memerhati
Mengatur dan memperhalusi
Mencegah jua membatasi
Kan kubiasakan diri
Menongkat usia dan hari
Hingga khidmatku nanti
Tidak diperlukan lagi
Lobai: taman impian putra
bangi
Oleh: md share abd ghani
Aku kembali ke jalanan
Bak serigala rimba
Seragam dan siaga
Dengan kuku waja
Buatan luar negara
Aku kembali ke jalanan
Mendaulatkan nusa
Seusai libur keluarga
Sepekan di desa tercinta
Mempertemukan bonda
Dengan cucu cucunya
Kan kutangguhkan pesta
Juga kenduri kendara
Sahabat, jiran dan saudara
Demi sebuah siaga
Di jalanan ini
Kan kukutip sesuap nasi
Untung nasib diri
Semuanya disini
Aku selesa begini
Melihat dan memerhati
Mengatur dan memperhalusi
Mencegah jua membatasi
Kan kubiasakan diri
Menongkat usia dan hari
Hingga khidmatku nanti
Tidak diperlukan lagi
Lobai: taman impian putra
bangi
Khamis, 19 Disember 2013
DIKSI HATI
Diksi Hati
Oleh: md share abd ghani
Malam ini
Kucari kekata terwangi
Diksi demi diksi
Demi memujuk hati
Malam ini
Seragam yang membaluti diri
Malah yang juga sangat kukagumi
Tidak betah untuk ikut bersimpati
Dengan kesedihan ini
Malam yang ini
Tatkala gerimis diluar terhenti
Aku tapakan diri
Bersunyi dan sendiri
Didalam kamar berkunci
Mungkin nanti
Keterasingan yang kucari
Mampu mewaraskan baki hari
Dan membongkar misteri
Kekecewaan yang bersiri
...
Lobai: tmn impian putra
bangi
Oleh: md share abd ghani
Malam ini
Kucari kekata terwangi
Diksi demi diksi
Demi memujuk hati
Malam ini
Seragam yang membaluti diri
Malah yang juga sangat kukagumi
Tidak betah untuk ikut bersimpati
Dengan kesedihan ini
Malam yang ini
Tatkala gerimis diluar terhenti
Aku tapakan diri
Bersunyi dan sendiri
Didalam kamar berkunci
Mungkin nanti
Keterasingan yang kucari
Mampu mewaraskan baki hari
Dan membongkar misteri
Kekecewaan yang bersiri
...
Lobai: tmn impian putra
bangi
Isnin, 9 Disember 2013
BANJIR
Banjir
Oleh: md share abd ghani
Banjir;
Kini jadi jelapang air...
Penghumanya semakin mahir
Mengolah takdir
Jadi wadah siasah mutakhir
Banjir;
Kini jadi pentas terhanyir
Watak watak berlendir
Bergilir gilir
Menjadi adiwira takdir!
...
Lobai: tmn impian putra
bangi
Oleh: md share abd ghani
Banjir;
Kini jadi jelapang air...
Penghumanya semakin mahir
Mengolah takdir
Jadi wadah siasah mutakhir
Banjir;
Kini jadi pentas terhanyir
Watak watak berlendir
Bergilir gilir
Menjadi adiwira takdir!
...
Lobai: tmn impian putra
bangi
PUISI BURUNG GAGAK
Puisi Burung Gagak
Oleh: md share abd ghani
Seekor burung gagak
Terjaga awal pagi
Di sebuah lopak
Ia turun mandi
Seekor burung gagak
Begitu yakin sekali
Tiada teragak agak
Mencatur laba rezeki
Seekor burung gagak
Bernyanyi dan kelahi
Di tepi sebuah semak
Berkongsi sisa basi
Seekor burung gagak
Mengutip dengan berani
Sang anjing menyalak
Lahap tanpa simpati
Seekor burung gagak
Tekun menggadai diri
Sang ibu tiga anak
Di ranting ketapang menanti
Seekor burung gagak
Tidak akan berhenti
Menuai sisa terlambak
Melestarikan alam ini
Seekor burung gagak
Mungkin lebih murni
Biar tidak berotak
Kiasnya mudah difahami
Lobai: tmn impian putra
bangi
Oleh: md share abd ghani
Seekor burung gagak
Terjaga awal pagi
Di sebuah lopak
Ia turun mandi
Seekor burung gagak
Begitu yakin sekali
Tiada teragak agak
Mencatur laba rezeki
Seekor burung gagak
Bernyanyi dan kelahi
Di tepi sebuah semak
Berkongsi sisa basi
Seekor burung gagak
Mengutip dengan berani
Sang anjing menyalak
Lahap tanpa simpati
Seekor burung gagak
Tekun menggadai diri
Sang ibu tiga anak
Di ranting ketapang menanti
Seekor burung gagak
Tidak akan berhenti
Menuai sisa terlambak
Melestarikan alam ini
Seekor burung gagak
Mungkin lebih murni
Biar tidak berotak
Kiasnya mudah difahami
Lobai: tmn impian putra
bangi
Selasa, 3 Disember 2013
AIR
AIR
Oleh: md share abd ghani
Jirusan gerimis
Membasah ketulang hitam
Membekukan mata dan rasa
Di bawah selimut, lena masih leka
Memburu goda mimpi pada cinta
Untuk kekasihnya yang bergelar dunia
Di luar jendela
Jentera merangkak berjela
Membawa warga kerja
Mungkin tibanya nanti
Terlewat dari biasa
Kerna dibatasi cuaca
Air...
Menjadikan jalanraya
Kelihatan sempurna
Tanpa tampalan dan lopak
Malah tanpa bendul dan bonggolnya juga
Menjerat kegopohan
Serta ketergesaan sang penunggang beroda dua
Di angkasa
Titis titis air sedang bersedia
Mempamerkan kuasa
Munghukum alpa
Dan kekurangan kita
Mungkinkah
Titis demi titis
Air dan gerimis
Mampu mempertahankan bumi
Dan menasihati hati
Yang sombong dan serakah ini
...
Lobai: pengkalan mpv
semenyih
Oleh: md share abd ghani
Jirusan gerimis
Membasah ketulang hitam
Membekukan mata dan rasa
Di bawah selimut, lena masih leka
Memburu goda mimpi pada cinta
Untuk kekasihnya yang bergelar dunia
Di luar jendela
Jentera merangkak berjela
Membawa warga kerja
Mungkin tibanya nanti
Terlewat dari biasa
Kerna dibatasi cuaca
Air...
Menjadikan jalanraya
Kelihatan sempurna
Tanpa tampalan dan lopak
Malah tanpa bendul dan bonggolnya juga
Menjerat kegopohan
Serta ketergesaan sang penunggang beroda dua
Di angkasa
Titis titis air sedang bersedia
Mempamerkan kuasa
Munghukum alpa
Dan kekurangan kita
Mungkinkah
Titis demi titis
Air dan gerimis
Mampu mempertahankan bumi
Dan menasihati hati
Yang sombong dan serakah ini
...
Lobai: pengkalan mpv
semenyih
Ahad, 1 Disember 2013
TUMANG
Tumang
Oleh: md share abd ghani
Pada celah dedahanan manggis jiran yang melohong
Dari kejauhan; kulihat tebing tanah benderang bertakak
Mungkin sang penghumanya menanam semula
Pepohonan sawit yang suatu ketika gigih menyara
Langit Tumang kekal mendung semendungnya
Gerimis berjela bak tangis nak perawan
Yang dikahwin paksa oleh kedua orang tuanya
Di halaman bonda bebuahan rambutan pelbagai warna
Menyaksikan keindahan persis musiman flora
Muda dan ranum terlihat saling bersela
Aku sedang tekun menyiapkan mobil keluarga
Bersegera untuk kembali pamit ke dada kota
Kerna punya acara keluarga yang seterusnya
Menghantar putera kembali ke pondok ajiannya
Meski belum lunas kerinduan yang merongga
Pada bonda serta mesra puputan bayu desa
Teratak ini kan sunyi lagi nantinya
Tinggal bonda bersama gerimis dipipinya
Tiada kekata yang mampu untuk kuuja
Selain pandangan yang membening kewajahnya
Tinggallah bonda buat sementara
Sehingga harinya bertemu semula
...
Lobai: kpg tumang
johol
Oleh: md share abd ghani
Pada celah dedahanan manggis jiran yang melohong
Dari kejauhan; kulihat tebing tanah benderang bertakak
Mungkin sang penghumanya menanam semula
Pepohonan sawit yang suatu ketika gigih menyara
Langit Tumang kekal mendung semendungnya
Gerimis berjela bak tangis nak perawan
Yang dikahwin paksa oleh kedua orang tuanya
Di halaman bonda bebuahan rambutan pelbagai warna
Menyaksikan keindahan persis musiman flora
Muda dan ranum terlihat saling bersela
Aku sedang tekun menyiapkan mobil keluarga
Bersegera untuk kembali pamit ke dada kota
Kerna punya acara keluarga yang seterusnya
Menghantar putera kembali ke pondok ajiannya
Meski belum lunas kerinduan yang merongga
Pada bonda serta mesra puputan bayu desa
Teratak ini kan sunyi lagi nantinya
Tinggal bonda bersama gerimis dipipinya
Tiada kekata yang mampu untuk kuuja
Selain pandangan yang membening kewajahnya
Tinggallah bonda buat sementara
Sehingga harinya bertemu semula
...
Lobai: kpg tumang
johol
Langgan:
Catatan (Atom)